Puan
Maharani
Puan Maharani (lahir
di Jakarta, 6
September 1973; umur 41 tahun) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019). Puan pernah menjabat
sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk periode masa bakti 2009 - 2014. Di DPR, Puan Maharani
berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan
Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua I Fraksi PDI Perjuangan di
DPR mengantikan Tjahjo Kumolo yang sebelumnya sudah menjabat selama
sembilan tahun [2].
Cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Ketua MPR RI ke-12, Taufiq Kiemas ini sudah mengenal dunia politik sejak
usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Universitas
Indonesia dan ia meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno.
Masa Kecil dan Remaja
Sampai masa sekolah dasar (SD), Puan Maharani menjalani
kehidupan secara normal walaupun sebagai cucu dari sang Proklamator Bung Karno.
Persinggungan pertama Puan Maharani dengan politik adalah saat duduk di bangku sekolah
menengah pertama (SMP)
ketika ibunya Megawati mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Di kala itu Megawati mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil
mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak ke masa sekolah
menengah atas (SMA),
Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan langsung ibunya dalam kegiatan
politik. Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya, Megawati,
dikonfrontir langsung oleh utusan penguasa yang melarang ia masuk dalam
struktur PDI. Di situ Puan Maharani belajar
bagaimana secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh
pada perjuangan.
Dewasa
Masa kuliah Puan Maharani di Universitas
Indonesia FISIP
Jurusan Komunikasi Massa berlangsung normal seperti mahasiswi lainnya. Puan
Maharani juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan
tantangan dunia jurnalistik seperti mencari nara sumber dan kesibukan di kantor
menjelang naik cetak.
Setelah itu Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan
belajar dari ibunya, Megawati, saat ia melalui berbagai peristiwa politik yang
melahirkan PDI Perjuangan. Begitu juga saat para aktivis dan pejuang reformasi
berkumpul di rumah Kebagusan, Puan Maharani ada di situ mendengar berbagai
pembicaraan mereka termasuk membantu di dapur umum.
Waktu terus bergulir dan Puan Maharani selain turut
menjalankan usaha keluarga juga terus mendampingi ibunya, Megawati, dalam
berbagai acara politik, termasuk saat lahirnya PDI Perjuangan. Beberapa kali
Puan Maharani diajak untuk mulai benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia
merasa belum waktunya karena kedua anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.
Terjun ke Politik
Pada tahun 2006 Puan Maharani akhirnya mulai secara aktif
terlibat dalam organisasi politik. Pertama menjadi anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri. Puan Maharani
akhirnya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dari
Dapil Jawa Tengah V (Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali). Puan Maharani
akhirnya terpilih dengan suara terbanyak kedua di tingkat nasional yaitu
242.504 suara.[3].
Di internal PDI Perjuangan, Puan Maharani dipercaya menjadi
Ketua Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga yang memiliki peran strategis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar